MAWAR TERNODA
MAWAR TERNODA
AKU sudah tak mampu lagi
menghitung mawar-mawar
yang tergolek di tepi-tepi jalan
dengan sisa-sisa noda kehidupan
debu-debu yang kan slalu lekat pada kelopaknya
bahkan sepanjang hayat
atas kebengisan tangan tak berperasaan
Ia telah tercampakkan
setelah keharuman dan sari madunya
terenggut
bualan sekejap
kenikmatan semu
menyisakan luka abadi
dalam jiwa raga
AKU sudah tak mampu lagi
menghitung mawar-mawar
Baca Juga
debu-debu yang kan slalu lekat pada kelopaknya
bahkan sepanjang hayat
atas kebengisan tangan tak berperasaan
Ia telah tercampakkan
terenggut
bualan sekejap
kenikmatan semu
menyisakan luka abadi
dalam jiwa raga
Puisi ini telah dipublikasikan di KEDAULATAN RAKYAT (19/12/2004)