JALANKU MENUJU TUHAN
JALANKU MENUJU TUHAN
AKU mendekat pada Tuhanku dengan cara sederhana
menyebutnya, merasakan keberadaanNya
tanpa peduli jarak, ruang dan waktu
melakukan perintah dan tidak menyentuh laranganNya.
Mungkin sangat sederhana bagimu,
tapi itu yang masih kumampu
untuk mencintaiNya, sekalipun kutahu
masih ada jalan lain yang cukup cadas dan keras.
Namun aku memilih jalan sederhana itu,
sebab aku lebih merasa nyaman,
aman, dan lebih bisa akrab.
Aku hanya yakin jalan sedehana yang kupilih
akan sampai padaNya, dilihat dan didengar,
walaupun mungkin takkan secepat kilat
seperti jalan pilihanmu yang keras dan cadas.
AKU mendekat pada Tuhanku dengan cara sederhana
menyebutnya, merasakan keberadaanNya
tanpa peduli jarak, ruang dan waktu
melakukan perintah dan tidak menyentuh laranganNya.
Mungkin sangat sederhana bagimu,
tapi itu yang masih kumampu
untuk mencintaiNya, sekalipun kutahu
masih ada jalan lain yang cukup cadas dan keras.
Namun aku memilih jalan sederhana itu,
sebab aku lebih merasa nyaman,
aman, dan lebih bisa akrab.
Aku hanya yakin jalan sedehana yang kupilih
akan sampai padaNya, dilihat dan didengar,
walaupun mungkin takkan secepat kilat
seperti jalan pilihanmu yang keras dan cadas.
Yogyakarta, 23 Juli 2013
Puisi ini telah dipublikasikan di WASPADA (28/07/2013)