KATA-KATA ITU ADALAH SEPI | DERAI HUJAN | RAHASIA
KATA-KATA ITU ADALAH SEPI
SELALU ingin meletup kata-kata sepi itu
dari bibirku ketika berbicara denganmu,
atau bahkan dengan siapa pun.
Kata-kata itu tercegat di benak dan terus kuredam
di antara laju suasana yang menirus hening di pelupuk mata.
Aku tak mengerti mengapa hanya kata-kata sepi
yang hadir dan ingin terucap di antara celah kosong tutur kata
apakah sebenarnya aku adalah sepi itu sendiri,
atau sepi yang mencoba menutup segala kata-kata?
sungguh! Betapa aku tak mampu melepaskan sepi itu
dari diriku dan juga tutur ucapku.
DERAI HUJAN
PERNAHKAH kamu lihat titik-titik air
yang beterbangan bersama deru angin?
Ia berhambur bagai butiran salju
yang jatuh di wajahku
Malam begitu gelap,
dan hanya debur suara air mengguyur
Aku pun terjebak menunggu segalanya mereda,
termasuk rasaperasaanku
Sebegitu dalam diriku larut di antara laju waktu
hingga imajiku sampai ke lubuk jiwamu
Dan satu-satunya hal menakjubkan adalah ketika kulihat bayangmu
hadir bersama titik-titik air yang jatuh tepat di wajahku.
RAHASIA
ALIRKAN rahasia dalam diriku,
seperti suara-suara mengalir masuk
dalam palung jiwa lewat pendengaranku
Jika rahasia itu adalah kebaikan
mungkin itu akan baik jika kita ungkap
ketika keterbatasan menghentikan pemahaman
Namun jika rahasia itu adalah keburukan,
biarlah ia tetap ada dalam diriku
dan takkan ada seorang pun tahu
terkecuali hanyalah kita
Sekarang tanamkan benih rahasia itu
di kedalaman hati, dan mari menutup rapat bibir kita
dengan dialog lain agar rahasia itu terkubur dalam kata-kata.
SELALU ingin meletup kata-kata sepi itu
dari bibirku ketika berbicara denganmu,
atau bahkan dengan siapa pun.
Kata-kata itu tercegat di benak dan terus kuredam
di antara laju suasana yang menirus hening di pelupuk mata.
Aku tak mengerti mengapa hanya kata-kata sepi
yang hadir dan ingin terucap di antara celah kosong tutur kata
apakah sebenarnya aku adalah sepi itu sendiri,
atau sepi yang mencoba menutup segala kata-kata?
sungguh! Betapa aku tak mampu melepaskan sepi itu
dari diriku dan juga tutur ucapku.
Yogyakarta, 04 April 2013
PERNAHKAH kamu lihat titik-titik air
yang beterbangan bersama deru angin?
Ia berhambur bagai butiran salju
yang jatuh di wajahku
Malam begitu gelap,
dan hanya debur suara air mengguyur
Aku pun terjebak menunggu segalanya mereda,
termasuk rasaperasaanku
Sebegitu dalam diriku larut di antara laju waktu
hingga imajiku sampai ke lubuk jiwamu
Dan satu-satunya hal menakjubkan adalah ketika kulihat bayangmu
hadir bersama titik-titik air yang jatuh tepat di wajahku.
Yogyakarta, 04 April 2013
ALIRKAN rahasia dalam diriku,
seperti suara-suara mengalir masuk
dalam palung jiwa lewat pendengaranku
Jika rahasia itu adalah kebaikan
mungkin itu akan baik jika kita ungkap
ketika keterbatasan menghentikan pemahaman
Namun jika rahasia itu adalah keburukan,
biarlah ia tetap ada dalam diriku
dan takkan ada seorang pun tahu
terkecuali hanyalah kita
Sekarang tanamkan benih rahasia itu
di kedalaman hati, dan mari menutup rapat bibir kita
dengan dialog lain agar rahasia itu terkubur dalam kata-kata.
Yogyakarta, 04 April 2013
Puisi ini telah dipublikasikan di ANALISA (19/10/2014)