Cara Cepat Naskah Diterima Media Massa / Koran - Anam Khoirul Anam Official -->

Cara Cepat Naskah Diterima Media Massa / Koran

Mengirim naskah ke media massa tidak bisa dilakukan secara asal atau sembarangan. Selain harus diketik rapi, tulisan tersebut juga harus aktual, dan proporsional. Penulis yang sudah mahir dan berulang kali dimuat di media massa tentu sudah hafal bagaimana mengirim sekaligus membaca karakter media yang diinginkan atas naskahnya—naskah dengan tema semacam ini lebih cocok dikirim ke media A, naskah dengan tema ini lebih cocok dikirim ke media B, begitu seterusnya. Hal ini sangat penting diperhatikan agar semua usaha yang dilakukan tepat sasaran. Selera media atas naskah yang diterima sangat tinggi dan mempertimbangkan kualitas. Penulis harus mengukur hal ini agar tidak merasa kecewa jika kelak ada pemberitahuan ditolak atau bahkan tidak ada kabar terbit sama sekali. Penulis sendiri yang harus pandai-pandai memilih atau memilah ke mana naskah harus dikirimkan.

Di lain sisi, bagi penulis pemula, memang tidak ada salahnya mengirim naskah ke pelbagai media untuk mengukur kelayakan naskah tersebut. Namun cara ini cukup riskan bahkan berisiko jika ternyata banyak media yang menerima—bisa-bisa di-blacklist permanen oleh media bersangkutan. Boleh saja melakukan banyak cara agar bisa diterima, hanya saja perlu memerhatikan kode etik saat menulis maupun mengirimkan naskah ke media. Cara paling aman, ya, kirimkan secara bergantian dan berkala jika belum diterbitkan. Boleh mengirim banyak naskah ke pelbagai media di waktu yang sama tapi beda judul serta isinya.

Sering kali muncul pertanyaan, berapa lama masa tunggu diterima? Tiap media memiliki batasan waktu terhadap naskah yang masuk ke meja redaksi. Rata-rata media memberi batasan selama 6 (enam) bulan dari masa kirim. Apabila naskah tersebut layak terbit, bisa jadi kurang dari masa tunggu tersebut sudah diterbitkan. Jika selama 6 bulan tidak ada kabar, penulis berhak mengirim ulang ke media lain tanpa perlu mengirim surat penarikan naskah.

Apakah ada pemberitahuan dari media jika naskah layak terbit? Sebagian media memberi konfirmasi pemuatan, sebagian media tidak memberi konfirmasi. Penulis sendirilah yang mencari tahu nasib karya yang sudah dikirimkan tersebut apakah diterbitkan atau tidak. Disarankan ikut ke komunitas atau grup menulis (online atau offline)—setidaknya untuk mendapatkan informasi terkait naskah yang sudah dikirim lebih mudah—karena tiap anggota yang aktif menulis ke media pasti akan saling berbagi informasi siapa saja yang berhasil dimuat saat itu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengirim naskah adalah tidak melanggar kode etik yakni melakukan plagiarisme atau menjiplak sebagian apalagi secara utuh. Cara semacam itu sangat tidak dibenarkan dan amat kejam. Penulis harus menulis atas daya cipta sendiri. Menjiplak selain melanggar kode etik juga merupakan kejahatan intelektual. Meski tidak ada hitam di atas putih, hukum ini berlaku bagi siapa saja—bukan sebatas untuk kalangan penulis saja, ketentuan tersebut juga berlaku untuk mereka yang bukan penulis.

Membaca karakter media tertentu amat penting diperhatikan agar tulisan yang kita kirim tepat sasaran. Memang bukanlah sesuatu yang mutlak, setidaknya dengan membaca karakter media tertentu akan lebih membuka lebar pintu penerimaan naskah oleh pihak redaksi. Penolakan naskah sebagian besar bukan karena teknik menulis, melainkan lebih pada isi dari tulisan tersebut—walaupun teknis menulis juga menjadi bagian penting sebagai penentu apakah diterima atau tidak. Semua saling memengaruhi. Tulisan dengan gagasan luar biasa namun disajikan secara tidak baik juga berdampak pada penolakan. Sebaliknya, tulisan sederhana tapi dikemas dengan luar biasa tentu tidak menutup kemungkinan dapat diterbitkan. Ramu karya sebaik mungkin sebelum ambil keputusan mengirim ke media massa.

Membaca dalam hal ini juga berpaut erat dengan pengetahuan terhadap rubrik yang disediakan oleh media bersangkutan. Perlu diingat bahwa tidak semua media menyediakan rubrik sastra. Tentu menjadi usaha yang muspra ketika mengirim naskah puisi/sajak kepada media yang tidak menyediakan rubrik sastra, terutama puisi. Penulis harus memahami hal ini terlebih dulu sebelum benar-benar mengirimkan karya. Sampai kapan pun naskah yang dikirim pasti tidak diterima atau diterbitkan bila salah alamat.

Selamat mencoba! Semoga berhasil diterbitkan.[]


Berlangganan update artikel terbaru via email:




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1


Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel