Kriteria Umum Penerimaan Naskah Kompas - Anam Khoirul Anam Official -->

Kriteria Umum Penerimaan Naskah Kompas

Ingin mengirim naskah ke koran Kompas? Atau sudah sering mengirim tapi tidak kunjung diterima serta ditayangkan? Memang agak menjengkelkan ketika sudah susah payah menulis dan mengirim tapi tidak kunjung diterima atau ditayangkan. Apalagi surat penolakan tersebut datang berkali-kali, sungguh amat sangat menyakitkan. Ada baiknya bagi Anda yang ingin mengirim naskah ke koran Kompas perlu memerhatikan hal-hal ini terlebih dulu agar naskah tidak melulu mendapat balasan dari redaktur yang menyatakan bahwa naskah tersebut tidak memenuhi kriteria atau persyaratan.

Secara umum, kriteria yang diwajibkan pihak Kompas adalah sebagai berikut:
1. Asli, bukan plagiarisme, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekadar kompilasi, bukan rangkuman pendapat/buku orang lain.

2. Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain termasuk Blog, dan juga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain.

3. Topik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang aktual, relevan, dan menjadi persoalan dalam masyarakat.

4. Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komunitas tertentu, karena Kompas adalah media umum dan bukan majalah vak atau jurnal dari disiplin tertentu.

5. Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik informasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya.

6. Uraiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena.

7. Penyajian tidak berkepanjangan, dan menggunakan bahasa populer/luwes yang mudah ditangkap oleh pembaca yang awam sekalipun. Panjang tulisan 3,5 halaman kuarto spasi ganda atau 700 kata atau 5000 karakter (dengan spasi) ditulis dengan program Words.

8. Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih.

9. Menyertakan data diri/daftar riwayat hidup singkat (termasuk nomor telepon / HP), nama Bank dan nomor rekening.

10. Alamat e-mail: opini@kompas.co.id

Dari poin-poin di atas, secara umum adalah untuk rubrik artikel/opini, sedangkan untuk rubrik sastra tentu saja memiliki kriteria sendiri. Namun secara garis besar antara rubrik opini dan sastra, esensinya sama agar bisa diterima oleh koran Kompas.

Selain itu, ada faktor-faktor lain mengapa naskah ditolak. Di antara foktor naskah ditolak adalah dalam hal elemen kepenulisan. Jika ingin mengirim naskah ke media, seyogiyanya menggunakan bahasa baku serta menggunakan kaidah penulisan secara baik dan benar. Pasalnya, redaktur tidak memberi toleransi kekeliruan sekecil apa pun. Semua harus disajikan secara matang tanpa cacat sedikit pun. Bahkan ketika seorang penulis melakukan kekeliruan dalam hal ejaan, sudah pasti akan masuk daftar penolakan. Bukan berarti redaktur malas atau tidak bisa memperbaiki, namun hal itu justru menunjukkan ketidaktelitian penulis saat menulis. Redaktur juga memantau hal-hal kecil dalam sebuah naskah, hal ini menunjukkan adanya kinerja yang profesional. Perlu diketahui bahwa redaktur sangat risih terhadap kekeliruan sekecil apa pun dalam sebuah naskah.

Silakan kirim naskah secara berkesinambungan, sebab peluang untuk diterima sangat besar. Secara logis, semakin sering mengirim tentu semakin besar peluang untuk diterima. Percayalah! Selama naskah disuguhkan secara baik dan benar, kelak pasti menemukan jodoh serta tempatnya. Yakinlah bahwa redaktur tidak akan pernah lelah dan bosan menerima kiriman dari para penulis, sebab semua merupakan simbiosis mutualisme. Tentu saja syarat utama harus dipenuhi terlebih dulu sebelum mengirim naskah. Semoga berhasil dan mari terus berkarya.


Berlangganan update artikel terbaru via email:




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1


Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel