Perbedaan AdSense Hosted dan Nonhosted - Anam Khoirul Anam Official -->

Perbedaan AdSense Hosted dan Nonhosted

Di kalangan para penayang iklan (publisher), tentu sudah tak asing lagi dengan jaringan iklan yang satu ini. Ya, tentu saja AdSense. AdSense adalah jaringan iklan yang dikembangkan oleh Google dan dirilis tanggal 18 Juni 2003. Sampai saat ini, AdSense masih menjadi primadona di antara sekian banyak jaringan iklan lainnya. Bahkan AdSense sangat populer sampai detik ini. Tak sedikit yang berlomba-lomba untuk menjadi penayang iklannya. Namun tak sedikit pula yang pada akhirnya menyerah karena sering ditolak. Tak berhenti sampai di situ saja, mereka yang sebelumnya sudah disetujui menjadi penayang iklan pun harus gagal di tengah jalan karena terindikasi melakukan pelanggaran—entah pelanggaran tersebut terjadi karena ulah penayang itu sendiri ataupun dari pihak lain yang sengaja melakukannya. Dalam hal pelanggaran atau tindak kecurangan, pihak AdSense tak bisa diajak kompromi. Meski diberi kesempatan untuk banding, namun kecil kemungkinan untuk bisa diterima kembali jika bukti-bukti pengajuan banding tak cukup kuat.

Sebagian besar dari penayang AdSense mungkin sudah mengetahui apa itu akun AdSense hosted dengan akun nonhosted. Namun barangkali sebagian yang lain belum mengetahuinya. Akun hosted adalah akun yang didapatkan dengan mendaftar langsung lewat Blogspot, YouTube, dan mitra jaringan AdSense lainnya. Biasanya untuk mendapat persetujuan, akun hosted membutuhkan waktu cukup lama. Sedangkan untuk akun nonhosted, pendaftaran dilakukan dari situs yang sudah menggunakan top level domain (TLD)—seperti .com, .co.id, .id, dan lain sebagainya. Pendaftaran melalui TLD memerlukan dua kali peninjauan dari pihak AdSense. Kedua-duanya memang harus melalui tahap peninjauan terkait apakah situs tersebut layak atau tidak menjadi penayang iklan.

Semua pasti memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Di antara kelemahan akun hosted adalah iklan tidak bisa langsung tayang jika ingin ditempatkan di situs lain, bahkan bisa jadi tidak tayang sama sekali karena ketentuan yang diberlakukan oleh pihak AdSense. Sedangkan untuk akun nonhosted, iklan bisa langsung tayang setelah melakukan verifikasi situs yang digunakan untuk menayangkan iklan. Biasanya, pemilik akun nonhosted harus terus melakukan perpanjangan domain jika ingin iklan tayang di situsnya. Jika domain tidak diperpanjang, maka iklan tidak bisa tayang.


Sedangkan kelebihan lain dari akun hosted adalah pemilik akun tidak perlu khawatir jika masa aktif domain habis, sebab iklan akan terus tayang selama tidak dinonaktifkan secara permanen oleh pihak AdSense. Dengan kata lain, akun AdSense hosted merupakan fasilitas yang disediakan langsung oleh pihak Google di platform-platform tertentu, pihak penayang iklan cukup mendaftar dan menunggu persetujuan. Jika memenuhi syarat dan disetujui, maka pihak penayang iklan tinggal menempatkan iklan tersebut sesuai keinginan.

Nah, dari uraian ini, barangkali pemilik situs yang ingin menjadi penayang iklan AdSense bisa lebih mempertimbangkan pilihan, apakan ingin mendaftar sebagai penayang iklan dengan akun hosted atau nonhosted. Bagi yang tidak ingin mengeluarkan biaya perpanjangan domain tiap tahun, mungkin bisa mendaftar sebagai penayang hosted, sedangkan jika ingin lebih mudah serta lebih luas menempatkan iklan di pelbagai situs, tentu harus menggunakan akun nonhosted.


Berlangganan update artikel terbaru via email:




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1


Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel