AMSAL PARA PEMABUK | SAYAP-SAYAP ROH
AMSAL PARA PEMABUK
AKAL sehat yang telanjur larut ke dalam kemabukan hasrat
akankah segala yang tampak tak lagi membayang dalam penglihatan,
di manakah akan didapat hakikat kebenaran dari para pemabuk?
Ketika kesadaran lepas, tutur begitu melantur, laku pun mengeluyur
oh, tubuh yang perkasa; mengapa sedemikian kulai tatkala kepayang?
terjaga namun kosong belaka, tidur pun mengigau sedemikian rupa
Mari menari dan berputar bagai gasing sembari bibir berucap,
“Oh, Kekasih. Bergegaslah mendekat dalam dekap rindu menggebu ini!
Bila cinta mampu lampaui batas kesadaran, mari saling bersukacita.”
SAYAP-SAYAP ROH
TAK perlu lagi mencari apa yang telah jauh pergi
sebab ia tak mati, hanya kembali dalam dekap abadi
angkasa menjadi makam hakiki, rumah dunia bukan tampatnya lagi
Sayap roh akan membentang terbang lintasi segala dimensi semesta
kepada Maharaja, ia takzim penuh hikmat—nikmat tak terkira
ia berasal dari sumber yang sama, kembali sedemikian rupa
Lepaskan segala belenggu pikiran, cahaya roh melesat begitu tinggi
wadak yang sesak muatan akan karam di lautan—nisbi
setelah roh pergi, lantas apa yang diharap dari jasadi?
Sajak ini telah dipublikasikan di PADANG EKSPRES (03/01/2016)
AKAL sehat yang telanjur larut ke dalam kemabukan hasrat
akankah segala yang tampak tak lagi membayang dalam penglihatan,
Baca Juga
Ketika kesadaran lepas, tutur begitu melantur, laku pun mengeluyur
oh, tubuh yang perkasa; mengapa sedemikian kulai tatkala kepayang?
terjaga namun kosong belaka, tidur pun mengigau sedemikian rupa
Mari menari dan berputar bagai gasing sembari bibir berucap,
Bila cinta mampu lampaui batas kesadaran, mari saling bersukacita.”
Yogyakarta, 04 September 2015
TAK perlu lagi mencari apa yang telah jauh pergi
sebab ia tak mati, hanya kembali dalam dekap abadi
angkasa menjadi makam hakiki, rumah dunia bukan tampatnya lagi
Sayap roh akan membentang terbang lintasi segala dimensi semesta
kepada Maharaja, ia takzim penuh hikmat—nikmat tak terkira
ia berasal dari sumber yang sama, kembali sedemikian rupa
Lepaskan segala belenggu pikiran, cahaya roh melesat begitu tinggi
wadak yang sesak muatan akan karam di lautan—nisbi
setelah roh pergi, lantas apa yang diharap dari jasadi?
Yogyakarta, 17 September 2015
Sajak ini telah dipublikasikan di PADANG EKSPRES (03/01/2016)