FOVEA NUMERALIA | TAK PERLU LAGI TANYA PERIHAL CINTA | SEDANG INGIN MELEPAS RINDU | TINGGALKAN SAJA - Anam Khoirul Anam Official -->

FOVEA NUMERALIA | TAK PERLU LAGI TANYA PERIHAL CINTA | SEDANG INGIN MELEPAS RINDU | TINGGALKAN SAJA

FOVEA NUMERALIA
HERING yang hanya mendekam di dahan pasti mati kelaparan
bahkan gunduk halimun pun dengan mudah halau ketajaman mata
terbanglah! Ada banyak pengetahuan terhampar saat bebas di udara

Jangan memasukkan akal di ruang pengap ataupun kedap udara
bila tak mampu menyelam, jangan benamkan diri ke laut
entaslah dari kubang sebelum ketajaman diri tak beraji lagi

Pagi telah menyibak gelap, jangan mengubur diri dalam selimut
jangan hanya berharap terang tapi lupa gelap menjerat nalar
terbanglah! Ada banyak pengetahuan terhampar saat bebas di udara
Yogyakarta, 04 Agustus 2016

TAK PERLU LAGI TANYA PERIHAL CINTA
KAU tahu, bila cinta di dada ini menjawab pertanyaanmu,
ia justru takkan memberi apa pun selain bisu membatu
barangkali cinta yang kau kenal dulu sudah mengubah wujud

Ia menyatu ke seluruh organ-organ tubuhku, menjadi keseluruhan diriku
tiap kali kau bertanya, kejujuran begitu nyata di hadapmu;
tanpa perlu kata-kata penegas. Buanglah ragumu, aku adalah cintamu

Ragu akan menjadi aral bagi gerak cinta menuju hatimu
bisa jadi ia lenyap dalam sekejap saat mata mengerjap
enyahkan segala ragu, mari saling merindu agar cinta bersatu
Yogyakarta, 24 Mei 2015

SEDANG INGIN MELEPAS RINDU
BEGITU banyak renik melepik di atas lantai sunyi jiwa
hampa terasa begitu lama ketika tak bersua kekasih tercinta
waktu terasa lambat walau terus mengelilingi angka dan tanda

Bila cinta saling jumpa, ledak tak terkira dalam dada
biar jeda memugar kembali ragam endap rasa tanpa paksa
mari bersukacita setelah lama tak lepaskan rindu kian membara

Acap kali bibir menuturkan serpih kenangan, hati merajut asa
cawan sepi laun terisi denyar senyum walau bercampur airmata
tak usah bergegas, hikayat takkan usai ketika segala bersenyawa
Yogyakarta, 16 November 2015

TINGGALKAN SAJA
TINGGALKAN saja ampas, mari segera mengecap ragam nikmat hakikat
ampas hanya memberi sedikit manfaat, hakikat membawa roh melesat
bila makrifat memenuhi akal, kebodohan hanyalah belenggu dan ampas

Tinggalkan saja kumpulan keledai, mewujudlah diri sebagai burung elang
keledai malas hanya berjalan di tempat, elang membubung tinggi
penglihatan keledai sangat terbatas, mata elang menjangkau begitu luas

Tinggalkan saja ampas, bila beracun, ia takkan membawa kesuburan
apa yang bisa diharap dari ampas beracun selain kematian?
abaikan ampas yang tak membawa manfaat, mari menuju hakikat!
Yogyakarta, 20 Juni 2015

Sajak ini telah dipublikasikan di SOLOPOS (04/09/2016)


Berlangganan update artikel terbaru via email:




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1


Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel