AKU DATANG PADAMU SAAT HUJAN LEBAT BERCUMBU DENGAN TUBUHKU | DOSA DAN PAHALA
AKU DATANG PADAMU SAAT HUJAN LEBAT BERCUMBU DENGAN TUBUHKU
ENGKAU pasti marah padaku karena terlalu lama menunggu kedatanganku
barangkali kau tak lagi butuh alasan sebagai penjelasan keterlambatanku
hujan teramat lebat kutembus, jalan teramat licin diguyur air
Ya, aku lebih pengecut darimu, sebab takut pada hujan
menjemputmu adalah harga mati yang tak terganti lain hari
kau begitu menyukai rinai, sedangkan aku tak menyukai itu
Barangkali tubuh ini tak sekokoh dulu, kala masih muda
ia begitu mudah jatuh sakit bila terlalu lelah berjalan
aku datang padamu saat hujan lebat bercumbu dengan tubuhku
DOSA DAN PAHALA
BAGAIMANA ‘kan kau hentikan kegembiraan anak-anak yang sedang bermain?
walau sering bertengkar dan menangis, mereka asyik bermain lagi
demikian itulah perumpamaan antara dosa dan pahala dalam diri
Bagaimana kau akan hentikan dosa dan pahala yang berkejaran?
esok bertobat, lusa mengulang lagi perbuatan dosa yang serupa
kematian hanya hentikan napas, bukan untuk pahala dan dosa
Ketika usia menua, segala menirus penjuru sepi dan sendiri
dosa dan pahala pergi, jasad lenyap terkubur di bumi
di hadapan Tuhan, segala terang terbukti, mizan menunjuk pasti
Sajak ini telah dipublikasikan di NUSANTARANEWS (05/02/2017)
ENGKAU pasti marah padaku karena terlalu lama menunggu kedatanganku
barangkali kau tak lagi butuh alasan sebagai penjelasan keterlambatanku
hujan teramat lebat kutembus, jalan teramat licin diguyur air
Ya, aku lebih pengecut darimu, sebab takut pada hujan
menjemputmu adalah harga mati yang tak terganti lain hari
kau begitu menyukai rinai, sedangkan aku tak menyukai itu
Barangkali tubuh ini tak sekokoh dulu, kala masih muda
ia begitu mudah jatuh sakit bila terlalu lelah berjalan
aku datang padamu saat hujan lebat bercumbu dengan tubuhku
Yogyakarta, 15 Juni 2015
BAGAIMANA ‘kan kau hentikan kegembiraan anak-anak yang sedang bermain?
walau sering bertengkar dan menangis, mereka asyik bermain lagi
demikian itulah perumpamaan antara dosa dan pahala dalam diri
Bagaimana kau akan hentikan dosa dan pahala yang berkejaran?
esok bertobat, lusa mengulang lagi perbuatan dosa yang serupa
kematian hanya hentikan napas, bukan untuk pahala dan dosa
Ketika usia menua, segala menirus penjuru sepi dan sendiri
dosa dan pahala pergi, jasad lenyap terkubur di bumi
di hadapan Tuhan, segala terang terbukti, mizan menunjuk pasti
Yogyakarta, 17 Juni 2015
Sajak ini telah dipublikasikan di NUSANTARANEWS (05/02/2017)