Cara Kirim Puisi ke Kedaulatan Rakyat (KR) - Anam Khoirul Anam Official -->

Cara Kirim Puisi ke Kedaulatan Rakyat (KR)

Saat ini meski dunia digital terus berkembang namun keberadaan media cetak masih bertahan sampai detik ini—meskipun harus diakui bahwa pelan-pelan keberadaannya terkikis dan mengalami penurunan animo publik yang cenderung asyik dengan telepon genggam masing-masing daripada baca koran. Semua tak lepas dari adanya sinergi antara media dan para penulis maupaun kreator yang terlibat di dalamnya. Tanpa adanya simbiosis-mutualisme antara media dan penulis, keberadaan media cetak akan sulit bertahan. Hal ini terbukti dengan adanya tulisan yang selalu ditayangkan di kolom-kolom koran setiap harinya.

Bagi para penulis yang memiliki naskah puisi/sajak, barangkali bisa mencoba mengirimkan naskah tersebut ke media ini. Ada cara mudah untuk mengirimkan naskah puisi ke media ini. Bisa lewat pos atau lewat surat elektronik (email). Tak jauh beda dengan media lainnya, selain memiliki bentuk cetak, media ini juga memiliki media digital yang bisa diakses kapan saja. Hal ini tentu memudahkan bagi para penulis ketika ingin mengetahui apakah naskahnya diterima/ditayangkan atau tidak.
Bagi penulis pemula tentu masih merasa bingung terkait masalah proses mengirimkan naskah puisi ke KEDAULATAN RAKYAT ataupun ke media lainnya. Selain karena masalah bagaimana cara kirim, rata-rata banyak yang bertanya soal alamat email KEDAULATAN RAKYAT ataupun alamat email media lain. Sebagian masih bingung dan belum mengetahui hal ini. Berikut ini adalah cara kirim naskah ke KEDAULATAN RAKYAT:

1. Siapkan Naskah Puisi;
Hal pertama dan utama adalah menyiapkan naskah puisi terlebih dulu. Silakan cek lebih dulu sebelum mengirim ke alamat redaktur koran. Cek seluruh isi—terutama dalam soal ejaan—karena editor sangat risih menerima naskah yang di dalamnya masih terdapat kekeliruan—sekecil apa pun kekeliruan tersebut.

2. Format Pengiriman Naskah Puisi;
Naskah apa saja yang ingin dikirim usahakan sesuai ketentuan dari media bersangkutan. Tulis dengan format font Times New Roman (TNR) ukuran 12 pt, spasi 1,5 atau spasi ganda. Sertakan di dalam naskah biodata naratif penulis, nomor rekening, nomor pokok wajib pajak (NPWP) jika sudah punya, nomor telepon dan alamat lengkap sesuai KTP. Tidak ada batasan berapa banyak judul dalam satu kiriman, hanya saja alangkah lebih baik jika dalam satu file berisi 5 (lima) judul untuk ditinjau serta diseleksi oleh pihak kurator. Biasanya dari lima judul tersebut akan dipilih mana yang sekiranya layak dan mana yang tidak layak untuk ditayangkan.

3. Menulis Kata Pengantar Email;
Sering kali penulis pemula kebingungan soal ini. Perlu diketahui bahwa tiap kali mengirim naskah, penulis harus menulis kata pengantar di badan email, bukan di sisipan atau di dalam naskah. Berikut ini adalah contoh kata pengantar pengiriman naskah:

Kepada Yth.
Dewan Redaksi (Kurator)
di Tempat

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Salam Sejahtera.

Dengan ini saya bermaksud mengirimkan karya saya kepada pihak Bapak/Ibu Redaktur (Kurator) untuk ditindaklanjuti, dikoreksi, dan dipublikasikan. Besar harapan saya untuk bisa dimuat atau dipublikasikan pada rubrik yang Bapak/Ibu kelola.

Demikian surat ini saya kirimkan. Ada kurang lebihnya, atau segala sesuatu yang kurang berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Terima kasih.

Salam.
NAMA PENULIS
ALAMAT PENULIS


4. Kirim ke Alamat Sekaligus dengan Cara yang Tepat;
Langkah akhir yang perlu dilakukan adalah mengirimkan naskah puisi yang sudah siap tersebut ke alamat yang tepat atau sesuai dengan yang diinginkan. Untuk alamat email redaksi KEDAULATAN RAKYAT adalah: jayadikastari@yahoo.com

Perlu diingat, naskah harus dikirim dalam lampiran, bukan di badan email. Jadi harus dibedakan antara bidang Kata Pengantar dengan Isi Naskah. Kata Pengantar ditulis di badan email, sedangkan Isi Naskah diletakkan pada sisipan sesuai nomor 2 di atas.

Jika sudah terkirim, silakan tunggu kabar dari redaktur. Biasanya ada pemberitahuan jika naskah layak ditayangkan—bahkan jika naskah belum layak pun akan dikonfirmasi. Apabila tidak mendapat konfirmasi, bisa cek ke situs resmi KEDAULATAN RAKYAT, atau media cetaknya. Terkadang saking sibuk dengan banyak naskah di meja redaksi akhirnya lupa mengirim konfirmasi ke penulis. Jadi, penulis harus aktif mencari informasi terkait naskah yang sudah dikirimkan tersebut apakah ditayangkan atau tidak.[]


Berlangganan update artikel terbaru via email:




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1


Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel